Sabtu, 09 Maret 2019

Evolusi dalam Sejarah


1. Pengertian Evolusi
Evolusi pada dasarnya adalah suatu proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam, adalah teori yang terbaik yang dapat menjelaskan dan kemungkinan besar akan tetap begitu di masa depan. Carolus linneaus, penggagas sistem penggolongan biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh kehidupan didunia dapat diatur dalam tingkatan yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.
Menurut Herbert Spencer, Seluruh pemikirannya berpusat pada teori evolusi. Dalam hal itu, ia mendahului Charles Darwin. Menurutnya kita hanya bisa mengenal fenomena-fenomena atau gejala-gejala saja. Memang benar, dibelakang gejala-gejala terdapat suatu dasar absolut, tetapi yang absolut itu tidak dapat dikenal. Beliau mengartikan evolusi secara mekanistis, yang berarti bahwa hukum-hukum gerak mengakibatkan bagian-bagian materiil mencapai diferensiasi dan integrasi yang semakin besar. Menurutnya, tidak dapat dikatakan bahwa evolusi dunia terarah kepada suatu tujuan tertentu. Ia berpendapat bahwa “evolution” selalu merupakan puncak dari suatu proses,  lalu disusul oleh “dissolution” (penghancuran). Kenyataan yang real atau nyata dapat dianggap sebagai proses yang tak henti-hentinya, di mana materi dan gerak yang sama selalu disusun kembali, jika puncak evolusinya sudah dilewati. Dalam evolusi biologis, terdapat dua macam evolusi, yakni :
Evolusi Progresif : Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
Evolusi Regresif (retrogresif) : Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.

2. Teori evolusi biologis dari para tokoh :
a)  Jean Baptise Lamarck
Idenya mengenai evolusi, dituangkan didalam sebuah buku yang berjudul "Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan : “Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamarck berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran. 

b) Charles Darwin
Charles Darwin juga menerbitkan sebuah buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection" atau "the preservation of favored races in the struggle for life". Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
Dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual. Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup dan Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses bereproduksi. Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup.

c) Count De Buffen
Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.

d) Anaximender
Bumi pada awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat masa "part fish" dan "part human" yang disebut merman dan mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan bayi selama proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan hilang pada manusia dewasa. Evolusi dapat berlangsung karena :
1) Mutasi : Adalah perubahan materi genetik (gen/kromosom) yang dapat diwariskan secara genetik kepada keturunannya. Mutasi ini akan menghasilkan alel baru, kemudian melalui proses perkawinan (kombinasi) akan menghasilkan varietas baru. 
2) Seleksi Alam : Seleksi terhadap anggota populasi sehingga anggota yang kuat dan sehat yang dapat bertahan hidup. (teori Darwin : "survival of the fittest")

3. Evolusi dan Perubahan dalam Sejarah
Kehidupan sosial manusia mengalami perkembangan dan perubahan, juga berangsur-angsur semakin cepat dan kuat. Itulah sebabnya sejarah kehidupan sosial manusia, dari sudut-sudut yang berbeda, terbagi menjadi periode-periode, dan antara periode yang satu dan yang lain ada perbedaannya. Misal, dari sudut pandang sarana penghidupan, dibagi menjadi periode berburu, periode bertani, dan periode industri, lalu dari sudut pandang sistem ekonomi, dibagi menjadi periode komunisme primitif, periode perbudakan, periode feodalisme, periode kapitalisme dan periode sosialisme, kemudian dari sudut pandang politik, dibagi menjadi periode kekuasaan suku-suku, periode despotisme, periode aristokrasi, periode demokrasi, dan seterusnya. Dapat dikatakan bahwa perubahan ini merupakan bentuk dari evolusi sosial/ historis. Namun, sebagian sosiolog ragu kalau perubahan yang terjadi bisa disebut kemajuan atau evolusi. Sebagian sosiolog lainnya berpendapat bahwa sejarah bergerak melingkar. Menurut mereka, sejarah bergerak dari satu titik, dan setelah melewati beberapa tahap, sampai lagi pada titik yang sama, dan kemudian sekali lagi mulai bergerak dengan cara seperti sebelumnya. Misal, sistem suku dibentuk oleh suku pengembara yang memiliki kemauan dan keberanian. Pemerintahan suku melahirkan aristokrasi. Perbuatan diktatorial pemerintah aristokrasi berpuncak pada revolusi umum dan berdirinya demokrasi. Kemudian kekacauan yang terjadi akibat terlalu banyak kebebasan yang diberikan oleh pemerintah demokratis, sekali lagi melahirkan despotisme bersemangatkan suku.

Daftar Pustaka
George Ritzer dan Douglas J Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern (Edisi VI). Jakarta : Kencana
Hendra, Najip, “Herbert Spencer, Peletak Dasar Teori Evolusi Universal”, dalam http://ahmadnajip.wordpress.com/xmlrpc.php (diakses 2/12/2014, pukul 18:24)
Mayr. Ernst W. 2001. Evolusi. Jakarta: PT. Gramedia.