1. Pengertian Evolusi
Evolusi pada
dasarnya adalah suatu proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam
konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu
populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada
makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles
Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman
Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan
teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah.
Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam,
adalah teori yang terbaik yang dapat menjelaskan dan kemungkinan besar akan
tetap begitu di masa depan. Carolus linneaus, penggagas sistem penggolongan
biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh kehidupan didunia dapat diatur dalam
tingkatan yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah.
Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling
'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.
Menurut
Herbert Spencer, Seluruh pemikirannya berpusat pada teori evolusi. Dalam hal
itu, ia mendahului Charles Darwin. Menurutnya kita hanya bisa mengenal
fenomena-fenomena atau gejala-gejala saja. Memang benar, dibelakang
gejala-gejala terdapat suatu dasar absolut, tetapi yang absolut itu tidak dapat
dikenal. Beliau mengartikan evolusi secara mekanistis, yang berarti bahwa
hukum-hukum gerak mengakibatkan bagian-bagian materiil mencapai diferensiasi
dan integrasi yang semakin besar. Menurutnya, tidak dapat dikatakan bahwa
evolusi dunia terarah kepada suatu tujuan tertentu. Ia berpendapat bahwa
“evolution” selalu merupakan puncak dari suatu proses, lalu disusul oleh “dissolution”
(penghancuran). Kenyataan yang real atau nyata dapat dianggap sebagai proses
yang tak henti-hentinya, di mana materi dan gerak yang sama selalu disusun
kembali, jika puncak evolusinya sudah dilewati. Dalam evolusi biologis,
terdapat dua macam evolusi, yakni :
Evolusi Progresif : Evolusi
yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup.
Evolusi Regresif (retrogresif)
: Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah.
2. Teori evolusi biologis dari
para tokoh :
a) Jean Baptise Lamarck
Idenya
mengenai evolusi, dituangkan didalam sebuah buku yang berjudul
"Philosophic zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan
: “Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang
diwariskan. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya. Organ
yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan
mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamarck berpendapat
bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang
dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang
tinggi), leher jerapah akan berkembang
menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang
tersebut, akan mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Namun
sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan
lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
b) Charles Darwin
Charles
Darwin juga menerbitkan sebuah buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859,
dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection"
atau "the preservation of favored races in the struggle for life".
Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :
Dasar evolusi organik bukan
dari adaptasi lingkungan, melainkan karena seleksi alam dan seksual. Seleksi
alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup
dan Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses
bereproduksi. Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup.
c) Count De Buffen
Menyatakan
bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar yang
diwariskan. Dengan demikian, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan akan
menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru.
d) Anaximender
Bumi pada
awalnya merupakan lautan, lalu berkembang menjadi daratan. Para makhluk hidup
aquatik pun termodifikasi sehingga dapat hidup di darat. Pada manusia, terdapat
masa "part fish" dan "part human" yang disebut merman dan
mermaid. penampilan seperti ikan ini ada pada masa dalam kandungan bayi selama
proses perkembangan. Kemudian, penampilan tersebut akan hilang pada manusia
dewasa. Evolusi dapat berlangsung karena :
1) Mutasi : Adalah perubahan
materi genetik (gen/kromosom) yang dapat diwariskan secara genetik kepada
keturunannya. Mutasi ini akan menghasilkan alel baru, kemudian melalui proses
perkawinan (kombinasi) akan menghasilkan varietas baru.
2) Seleksi Alam : Seleksi
terhadap anggota populasi sehingga anggota yang kuat dan sehat yang dapat
bertahan hidup. (teori Darwin : "survival of the fittest")
3. Evolusi dan Perubahan dalam
Sejarah
Kehidupan
sosial manusia mengalami perkembangan dan perubahan, juga berangsur-angsur
semakin cepat dan kuat. Itulah sebabnya sejarah kehidupan sosial manusia, dari
sudut-sudut yang berbeda, terbagi menjadi periode-periode, dan antara periode
yang satu dan yang lain ada perbedaannya. Misal, dari sudut pandang sarana
penghidupan, dibagi menjadi periode berburu, periode bertani, dan periode
industri, lalu dari sudut pandang sistem ekonomi, dibagi menjadi periode
komunisme primitif, periode perbudakan, periode feodalisme, periode kapitalisme
dan periode sosialisme, kemudian dari sudut pandang politik, dibagi menjadi
periode kekuasaan suku-suku, periode despotisme, periode aristokrasi, periode
demokrasi, dan seterusnya. Dapat dikatakan bahwa perubahan ini merupakan bentuk
dari evolusi sosial/ historis. Namun, sebagian sosiolog ragu kalau perubahan
yang terjadi bisa disebut kemajuan atau evolusi. Sebagian sosiolog lainnya
berpendapat bahwa sejarah bergerak melingkar. Menurut mereka, sejarah bergerak
dari satu titik, dan setelah melewati beberapa tahap, sampai lagi pada titik
yang sama, dan kemudian sekali lagi mulai bergerak dengan cara seperti
sebelumnya. Misal, sistem suku dibentuk oleh suku pengembara yang memiliki
kemauan dan keberanian. Pemerintahan suku melahirkan aristokrasi. Perbuatan
diktatorial pemerintah aristokrasi berpuncak pada revolusi umum dan berdirinya
demokrasi. Kemudian kekacauan yang terjadi akibat terlalu banyak kebebasan yang
diberikan oleh pemerintah demokratis, sekali lagi melahirkan despotisme
bersemangatkan suku.
Daftar Pustaka
George Ritzer dan Douglas J
Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern (Edisi VI). Jakarta : Kencana
Hendra, Najip, “Herbert
Spencer, Peletak Dasar Teori Evolusi Universal”, dalam
http://ahmadnajip.wordpress.com/xmlrpc.php (diakses 2/12/2014, pukul 18:24)
Mayr. Ernst W. 2001.
Evolusi. Jakarta: PT. Gramedia.