Periode
Abad Pertengahan oleh para ahli sering dikonotasikan sebagai “Zaman Kegelapan
Eropa”. Abad Pertengahan adalah sebutan bagi sebuah periode sejarah yang
terjadi di kawasan Eropa Barat, kecuali wilayah Andalusia (Spanyol) yang masih
berada di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah. Secara garis besar periode Abad
Pertengahan dimulai ketika wilayah bekas kekuasaan Kerajaan Romawi Barat mulai
bersatu pada abad ke-5 M, hingga dimulainya era Renaisans yang ditandai dengan
dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan ilmu pengetahuan, dan kembalinya
humanisme. Istilah Zaman Kegelapan muncul setelah perkembangan peradaban dan
ilmu pengetahuan di kawasan Eropa mengalami stagnasi atau bahkan kemunduran
akibat dari kuatnya posisi gereja di segala bidang kehidupan masyarakat Eropa
saat itu.
Tidak
ada satupun masyarakat yang diperbolehkan menyebarkan pengaruhnya melebihi
pengaruh gereja. Oleh karenanya pada masa ini tidak banyak menghasilkan
tokoh-tokoh berpengaruh, terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Abad Pertengahan juga sering diartikan sebagai periode kekuasaan agama, karena
agama sangat mendominasi kepentingan masyarakat Eropa. Segala hal yang tidak
berhubungan dengan agama dianggap melanggar hukum. Hal itu semakin menghambat
perkembangan ilmu pengetahuan empiris dan teori-teori baru. Masyarakat hanya
mengandalkan teori lama yang diperbolehkan oleh gereja. Bahkan tidak sedikit
hasil-hasil pengetahuan yang dianggap sebagai sihir dan akan menyesatkan jiwa
manusia oleh gereja.
Pada
masa itu, orang-orang Eropa tidak memiliki visi yang jelas untuk membangun
peradaban mereka. Semua orang, tanpa terkecuali, dituntut untuk selalu
berpegang pada dogma-dogma gereja, dan terdapat larangan untuk bertanya
mengenai berbagai hal. Jika pihak gereja tidak mampu untuk menjawab pertanyaan
dari masyarakat, maka orang yang bertanya akan dianggap sesat dan akan
disingkirkan. Segala tindakan gereja akan didukung oleh raja yang berkuasa,
sehingga kedudukan gereja dapat disetarakan atau bahkan lebih tinggi dari
pemerintahan istana. Zaman Kegelapan Eropa ini diperparah dengan tingkat
intelektualitas masyarakat yang kian menurun. Tidak ada satu pun kaum
terpelajar yang ingin meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat karena
mereka sangat takut akan larangan dari pihak gereja.
Mereka
banyak yang melakukan penyebaran ilmu pengetahuan secara sembunyi-sembunyi
untuk kalangan tertentu saja. Periode “kebodohan” masyarakat Eropa ini bahkan
sampai menyentuh pada hal-hal yang bersifat ilmiah, seperti ketika muncul
sebuah wabah penyakit baru, maka masyarakat akan menganggap hal itu sebagai
ancaman sihir dan harus ada pengorbanan untuk menghentikannya, baik itu
mengorbankan nyawa manusia ataupun yang lainnya. Pada masa ini segala bentuk
kebijakan pemerintah untuk urusan kenegaraan tidak diputuskan berdasarkan
demokrasi parlemen, tetapi kebijakan negara akan diputuskan melalui rekomendasi
dewan gereja. Sehingga mereka yang memiliki kedudukan di dalam gereja menjadi
sangat makmur secara ekonomi. Tidak seperti masyarakat biasa yang sangat kesulitan
untuk bertahan hidup. Zaman Kegelapan Eropa menjadi sebuah kecacatan dalam
peradaban Eropa, di saat peradaban Islam sangat maju di bawah Dinasti Umayyah
dan Abbasiyah.
Sumber : Alvarendra.
2017. Sejarah Dunia. Yogyakarta: Brilliant Book
Tidak ada komentar:
Posting Komentar